Rabu, 14 Januari 2015

Dan Tuhan Berkehendak Lain...

Kamis, 8 Januari 2015
Saya bangun lebih pagi dan merasa bersemangat. Akhirnya, hari yang saya nanti-nantikan tiba. Hari ini, jam 11.30 saya akan bertemu dokter kandungan untuk mengukuhkan bahwa saya hamil. Ah.. saya tak sabar. Setengah memaksa, saya ajak suami bersiap-siap padahal hari masih pagi, pukul 9. Masih ada 2,5 jam lagi sih, tapi saya sudah tak bisa menunggu.
Jam 11.30, saya masih menunggu di ruang tunggu dan suster yang memeriksa saya meminta saya untuk bersabar karena dokter masih bersama pasien sebelumnya. Saya lihat jam tangan. Melihat ke pintu ruang dokter. Ke jam tangan lagi. Lalu ke suami saya. Heran, dia kelihatan tenang sekali. "Kamu gak penasaran?" Saya bertanya. Dia tak menjawab, namun meraih tangan saya dan mengdekapkannya ke dadanya. Saya bisa merasakan betapa dia juga deg-degan. Lalu dia meraih telapak tangan saya dan menempelkannya ke dahi. Basah, dan dingin. Rupanya, dia juga harap-harap cemas seperti saya.

Pintu akhirnya terbuka. Dan giliran saya telah tiba. perawat mempersilahkan saya duduk, dan dokter Winda sudah siap dengan peralatan medisnya. Tanpa banyak basa basi (karena sudah penasaran luar biasa), sayapun mengungkapkan keingintahuan saya. Dokter menyarankan untuk melakukan USG bawah. Meskipun tak tahu maksudnya, saya mengangguk setuju.

Perawat meminta saya menuju sebuah kursi aneh dengan lubang berbentuk oval terbuka di ujungnya. Saya kira saya langsung duduk, tak tahunya suster meminta saya melepaskan celana. Ya sudah, saya lepas. Biasanya kan kalau mau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar